Pengakuan Mengejutkan dari Dunia Riset
Di tengah gencarnya promosi kendaraan ramah lingkungan, sebuah fakta mengejutkan terungkap: banyak produsen motor listrik di Indonesia enggan melakukan uji keamanan baterai. Hal ini diungkap oleh Prof. Evvy Kartini, pendiri National Battery Research Institute (NBRI), yang menyebut bahwa alasan utama kelalaian tersebut adalah karena tidak adanya kewajiban regulasi. Padahal, baterai menyimpan energi besar dan berpotensi menjadi bola api jika terjadi korsleting.
Risiko Nyata bagi Pengguna
Baterai motor listrik yang tidak diuji secara ketat bisa menjadi ancaman serius, terutama bagi pengguna dengan mobilitas tinggi seperti pengemudi ojek online. Tanpa standar keamanan yang jelas, mereka secara tidak sadar menjadi bagian dari “permainan berbahaya” yang bisa berujung pada kecelakaan fatal. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan publik di tengah euforia kendaraan listrik.
Seruan untuk Regulasi dan Transparansi
Pengakuan ini memicu desakan agar pemerintah segera menetapkan regulasi wajib terkait uji keamanan baterai. Transparansi dari produsen juga menjadi tuntutan utama agar konsumen dapat memilih produk yang aman dan teruji. Di balik kemajuan teknologi, keselamatan pengguna harus menjadi prioritas utama, bukan sekadar angka penjualan atau tren pasar.